Kamis, November 10

21th

Siang itu, semua temen temen gue sedang asik berolah raga. Skipping dan badminton. Jumping here, jumping there.. forehand, backhand, smash. Gue nyimpen hp gue di tas temen gue yang kebetulan lagi minjem hp gue.

‘Ut! Mau minjem hp ya?’ teriak temen gue ketika gue lagi main skipping.

‘Iya, ambil sendiri ya?’ lalu dia mengangguk.

Dia selalu minjem hp gue untuk ol twitter. Lalu ngecek TL mantannya. Semua tweet yang cowo itu tulis, dia bacain. Entah itu mention yang ga penting atau itu mention yang bisa bikin dia cemburu sampe nangis.

Gue udah cukup cape olah raga siang itu. Gue duduk di sofa biru yang ada di depan kelas gue. Di situ temen gue lagi anteng dengan membaca TL mantannya. Secara tiba-tiba, dia nodongin hp ke gue sambil bilang, ‘sedih ya?’. Dia nunjukin TL mantannya yang lagi ngobrol secara ‘deket’ sama mantan mantannya temen gue (ribet ya? Tapi ngerti kan?). Ga lama setelah itu dia ngembaliin hpnya ke gue terus masuk ke kelas dan nangis. Everybody knew kalau temen gue ini masih sangat dalam sayang sama mantannya. Everybody knew kalau temen gue ini sebenernya bisa tapi gamau move on dari mantannya. Sebenernya mereka itu pasangan yang bisa jadi sangat cocok. Mereka hanya keras kepala. Cewenya selalu jadi orang arogan dalam hubungan mereka. Ga bales sms sebentar, marah. Bilang cewe itu cantik, marah. Ini marah, itu marah. Tapi cewe itu sayang banget sama si cowonya! Si cowo selalu ‘ya udahlah’ dengan cueknya. Itu juga selalu bikin temen gue ini kesel. Mereka hanya kurang saling terbuka antara satu dengan yang lainnya, menurut gue sih itu. Padahal, mereka sudah bisa bertahan salama 5 bulan. Seharusnya bisa lebih.

***

Di 21 ke 5 yang mereka laluin bersama, mereka ngobrol berdua entah ngobrolin apa tapi yang pasti tentang hubungan mereka berdua. Setelah mungkin sekitar 1 jam mereka ngobrol, akhirnya temen gue nyamperin gue lalu nangis. Mereka putus. Dia bilang alesan si cowo mutusin itu karna dia mau sukses. Dia mau fokus ke belajar. Sejak hari itu temen gue berubah jadi cewe yang suka ngegalau. Setelah ngebenerin lagi, si cowo bilang kalau dia masih mau ngejagain temen gue ini dan nanti dia bakalan balik lagi, hanya entah kapan. Temen gue nunggu..

Nunggu..

Nunggu..

Dan nunggu..

Sampe akhirnya balik ke siang dimana dia nemuin cowo itu deket sama mantannya.

***

Bel ganti pelajaran udah bunyi, temen gue masih belum masuk kelas. Entah dia ada di mana. Tiba tiba dia masuk kelas dan diam.

‘Ut!’ dia manggil gue dari sebrang kelas. Karna berhubung gue duduk di deket tembok so do her. Lalu dia mengangkat tangannya yg memegang kertas menandakan dia pengen gue ngebaca kertas itu. Isinya...

For: my 21th

Today, I understand what you mean about this sentence “waiting is so exhausting”. I feel so hurt to know that I realize about that. I think I’ll always to be the one in your heart. I think you’ll always love me, like I love you.

But, time heals everything. Time changed your mind, your heart, and yourself. And you’ve changed everything . And I’m disappointed about that. Really, I feel so stupid for waiting you, I feel so stupid to caring about you. But, you don’t do the same.

I know I have promise to you, that I’ll always love you. I’ll always be there for you. I’ll always to be with you. But actually I can’t do this anymore.

Did you know? Since you’re gone I’m keep on crying and crying. When I see you, I want to cry, cry for all moments about you and me. I just want you to know that I’m not okay about this situation.

“If one day I said ‘I love you’ it doesn’t meant only that day. It meant forever” remember this? I’ll always love you. But, from now I’ve to move on from you because you have to move on first. I hope you’ll be okay with her. I hope I’ll be okay too, with myself

With tears

R

Surat itu dia kasih ke mantannya sepulang sekolah. Gue, dia dan temen temen yang lainnya berharap satu hal yang sama. Dia bisa ngedapetin jalan Tuhan yang paling baik dengan kekeras kepalaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar