mau ngelanjutin postingan gue yang
one night in paris. maaf kalau cerita lanjutannya ga sebagus cerita sebelumnya, tapi mau mencoba deh. hehehehe
well, here it go..
beberapa bulan setelah gue sama sally pulang dari paris..'besok main yuk!' ajak sally di telefon.
'boleh, mau kemana?' tanya gue..
'liat besok aja ya, yang penting jadi dulu!'
'ok sayang'
besoknya gue pun ketemu sama dia. gue ngejemput dia di rumahnya dan nganter dia buat beli baju katanya, sekalian gue juga mau nyari sepatu.
setelah itu, gue bareng dia pergi ke satu cafe buat makan.
segelas capucinno dan latte nemenin kita buat berbincang hari ini.
'apa yang kamu pikirin tentang aku?' tanya dia mendadak banget.
'hah?' gue ngga dapet apa yang dia tanya.
'apa yang kamu pikirin tentang aku?' tanya dia lagi.
'hah?' gue (pura-pura) masih belum dapet yang dia tanya.
'ih ! ga jadi ah !'
'ah iya, iya, becanda.. hhmm, tentang kamu ya?'
'iya apa?'
'cute, kind, funny, you know how to make me smile of course, and last, I love you. hehehehe'
sally berenti dan meminum lattenya sambil ngeliat ke arah jalanan.
gue sedikit bingung sama dia. ngga cuma hari ini. dia bertanya hal-hal yang ngga sewajarnya.
terakhir kali gue ketemu dia, dia nanya tentang perasaan gue yang udah ngejalin hubungan sama dia buat beberapa taun. dan, setiap kali gue jawab. dia ga pernah menanggapi, dia mendengar jawaban gue dan langsung mengalihkan perhatiannya.
gue sedikit khawatir tentang hubungan gue sama dia belakangan ini.
satu malem, gue duduk di halaman rumah gue sambil ngeliatin bintang. dengan tiba-tiba, sally ngesms gue.
'ketemuan yuk ! di tempat kita ngungkapin perasaan kita ya :)'
sekolah kita dulu. sekolah gue punya gedung yang lantai duanya ngga di bikin apa-apa. jadi cuma di jadiin sebagai atap gedung yang lurus gitu aja.
biasa kita manggil tempat itu tebing.
malem itu gue nyetir ke situ sesuai dengan apa yang dia minta.
gue manjat tembok sekolah yang ngga begitu tinggi buat masuk ke sekolah, soalnya gerbangnya udah di gembok.
waktu gue sampe di tebing, gue ngeliat dia lagi terduduk sendiri menatap bulan sambil memeluk lututnya.
gue menutup matanya dari belakang lalu tersenyum. dia megang tangan gue dan membuka matanya, menatap gue dan tersenyum. gue duduk di sebelahnya, nemenin dia menikmati lampu-lampu gedung yang bisa kita liat dari situ.
kita saling berdiam diri dan cuma memerhatikan lampu-lampu itu.. kincir angin pada sebuah toko roti yang diberi lampu yang berputar. lampu-lampu di billboard. dan beberapa lampu lainnya.
dia tiba-tiba menyandarkan kepalanya sama gue dan bilang, 'aku ga bakalan ada disini lagi'.
'hah? maksud kamu?' tanya gue bingung..
'aku ga bakalan tinggal di indonesia lagi..'
'kemana?'
'somewhere is europe. all my family move there.'
gue speechless. gue ngga mau ngelarang dia pergi ke eropa, tapi eropa itu ngga seperti bandung-jakarta dengan kereta. tapi seperti bandung-jakarta dengan becak. gue ngga mau dia pergi jauh dari gue, tapi gue bisa berkomentar apa?!
'ga apa kan?' dia nanya lagi sama gue.
'kamu berharap aku jawab apa? kamu pasti tau jawaban aku kan sal?' gue kehabisan kata-kata sambil tersenyum.
'kamu inget ngga? waktu itu lagi hujan. aku lagi cerita banyak tentang keluh-kesah aku waktu itu' matanya berkaca-kaca.
'inget kok, kenapa?'
'best moment I ever got with you after our kiss at eiffel' dia meluk gue.
gue cuma tersenyum, memegang bagian belakang kepalanya lalu mencium keningnya.
'kalau, aja. kalau aku ngga harus pergi. kalau aku bisa milih untuk tinggal atau pergi. aku bakalan milih buat terus ada disini bareng kamu!' dia ngomong tanpa punya pilihan. karena, mau ga mau dia harus pergi ke eropa kan? gue sendiri ga mau buat ninggalin dia. gue juga pengen terus bareng sama dia selama gue bisa, tapi, nyatanya gue ngga bisa.
'kamu tau sel? sebenernya, kalau kamu pikir-pikir. kita berawal dari satu hal konyol sampe bisa kayak gini. kita dulu cuma sahabat yang suka sharing ini itu doang kan? hahaha. aku ngga nyangka kita bisa kayak gini. waktu hujan itu, pas kamu lagi cerita ini itu aku ngeberentiin kamu ngomong dengan nyimpen telunjuk aku di mulut kamu sambil bilang, 'ssstttt, aku mau ngomong sesuatu.'. kamu inget itu sal?'
'masih jelas terukir di kelapa aku kok!' dia meyakinkan gue.
'terus aku bilang sama kamu, kalau ternyata aku ngerasain sesuatu tiap kali kita bareng. aku bilang ini itu yang kalau sekarang aku bilang sama kamu, rasanya bakalan konyol banget buat didenger.'
'hahahaha!' mukanya memerah waktu gue bilang gitu.
'ah, kenapa? aku kan ngga bilang apa-apa..' tapi dia terus tertawa.. matanya menyipit, mukanya memerah, tangannya nutupin mulutnya yang ketawa puas. sedangkan, gue sedikit merasa malu soalnya di ketawain.
'udah doong ! jangan ngetawain gitu ah !' gue makin merasa malu, tapi dia tetep ngetawain gue.
'aku paksa berenti ketawa nih yaaa?' gue maksa.
'paksa aja kalau bisa ! ahahahahaha' dia nantangin gue sambil tetep ngetawain gue..
'oke!' kata gue sambil narik tangannya yang nutupin mulutnya supaya mulutnya ngebuka, tanpa dia sadari, gue udah nyium bibir dia... dia diem waktu gue ngelepas bibir gue dari bibirnya.. terus, senyum sama gue dengan senyumnya yang manis.
'eh, pertama kali juga disini ya?' tiba-tiba kata-kata itu keluar dari mulut gue.
'iya...' dia ngejawab sambil nyium pipi dan meluk gue.
'di kondisi yang sama ya? waktu malem. bulan masih menyinari bumi, dan lampu-lampu kota menghiasi..'
kita menikmati malem itu sebagai malem terakhir sebelum keberangkatannya.
akhirnya, gue tau. kenapa dia suka nanya hal yang aneh sama gue belakangan ini.